02 Oktober 2008

Nuansa Mudik Lebaran di Penyeberangan Ujung-Kamal Madura

Bangkalan - PT Angkutan Sungai Danau dan Pulau (ASPD) Surabaya-Kamal, Bangkalan, Madura bakal menerapkan 3 skenario pemberangkatan kapal baik ke Madura maupun tujuan Surabaya.

Upaya ini dilakukan untuk mengatasi lonjakan arus mudik dan balik lebaran yang diperkirakan bakal meningkat tajam dibanding tahun 2007 lalu.

Skenario pertama, bila kondisi penyeberangan masuk kategori normal, maka kapal yang
dioperasikan hanya 12 unit. Hal ini sama dengan hari-hari biasa yang mengoperasikan
2 dermaga barat, 1 dermaga timur dan plengsengan yang dijadikan dermaga alternatif selama ini.

Bila pengguna jasa penyeberangan, baik perjalan kaki maupun roda 2 dan 4 masuk
kategori padat, maka bakal menggunakan skenario 2 yakni dengan cara mengoperasikan
15 unit kapal di semua dermaga yang ada.

Jika kondisi sangat padat dan penumpang menyemut, maka pihak PT ASDP akan
menggunakan skenario 3, dan menurunkan kekuatan penuh dengan 18 unit kapal dan
menggerahkan semua kemampuan petugas yang ada.

"Bila skenario ke 3 ini sudah dipakai, maka seluruh kekuatan ASDP akan dikerahkan. Bahkan, kapal yang penuh tidak harus menunggu jam pemberangkatan, melainkan setiap
kali penuh penumpang langsung berangkat," kata Pimpinan Cabang PT ASDP
Surabaya-Kamal, Prasetyo B Utomo pada wartawan di dermaga Ujung, Kamal, Madura, Rabu (24/9/2008).

Menurut dia, sarana dan prasarana yang diperlukan selama arus mudik dan balik lebaran sudah siap. Bahkan, penambahan pembelian tiket atau loket sudah ada 2 di Kamal dan sudah difungsikan guna mengantisipasi antrean dan menjaga kenyamanan pengguna jasa penyeberangan.

Hal lain yang menjadi perhatian serius pihak ASDP yakni keamanan selama menyeberang.
Dalam hal ini telah diterjunkan security atau pengamanan internal sebanyak 95personel yang ditempatkan di berbagai sisi.


"Jumlah pengamanan tersebut belum termasuk Polri, TNI dan masyarakat," ungkapnya.

Ia menghimbau pada pengguna jasa penyeberangan hendaknya tidak saling mendahului.
Artinya, budaya antre harus dilakukan guna menjaga keselataman bersama. "Semua pasti
terlayani dengan baik. Kami sudah berkometmen seperti itu," pungkasnya

Sedangkan Seperti yang sudah diprediksikan, puncak arus mudik terjadi H-2 kemarin. Sejak dini hari hingga siang sore hari kapal penyeberangan dari Dermaga Ujung (Surabaya) menuju Kamal (Madura) penuh. Baik penumpang, roda dua hingga roda empat. Diperkirakan lebih dari 100 ribu pemudik masuk Madura.

Arus mudik melalui penyeberangan Selat Madura terus padat hingga tadi malam. Baik pemudik yang masuk maupun yang keluar Madura. Hari ini juga diperkirakan arus mudik masih padat.

Manager Operasional PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Kamal Wildan Jazuli mengatakan, pada puncak arus mudik kemarin mencapai 90 ribu penumpang dan kendaraan. Rinciannya, 80 ribu penumpang, roda dua 6 ribu, dan roda empat 4 ribu.

"Untuk melancarkan bongkar muat, di Dermaga Ujung diterapkan sistem buka tutup," kata Wildan.

Untuk mengangkut ribuan pemudik dan kendaraan, ASDP menurunkan 18 armada kapal dengan 212 trip (proses percepatan bongkar muat kapal). "Hari ini (kemarin, Red) sudah memasuki situasi sangat padat. Sehingga proses percepatan harus dioptimalkan," kata Wildan.

Untuk sekali menyeberang, setiap kapal bermuatan maksimal. Setiap trip rata-rata kapal memuat penumpang 400 orang, sepeda motor 100 unit, dan mobil 15 unit.

Lonjakan angkutan yang mulai tampak pada H-3 (28/9) 03.00. Arus mudik kemarin semakin padat. Kondisi ini diperkirakan terus terjadi sampai hari ini. "Besok (hari ini, Red), penumpang masih banyak. Tapi mungkin tidak sepadat hari ini (kemarin, Red)," kata Wildan.

Sementara cuaca kemarin cukup terang. Arus ombak tidak begitu besar seperti pada H-3, sehingga sistem pergerakan kapal cukup teratur. "Tapi, saya masih belum koordinasi dengan pihak BMG Tanjung Perak," terangnya.

Sedangkan menghadapi arus balik, pihaknya sudah mempersiapkan seperti rencana semula. Arus balik diprediksi akan mencapai puncaknya pada H+7. "Kalau H+1 sampai H+6 itu hanya pada taraf rata-rata," prediksinya. (Detik Sby)