LAMONGAN (SINDO) – Orang kaya yang ingin bagi-bagi duit langsung terus bermunculan.Setelah Syaichon Fikri di Pasuruan dan Syekh Pudji dari Ungaran, Kabupaten Ambarawa, Jawa Tengah, kemarin giliran Ghaffar Ismail, seorang haji dari Lamongan.
Tak tanggung-tanggung, pengusaha pupuk dan sarang burung walet itu bagi-bagi duit Rp2 miliar! Jumlah ini jauh lebih ”menggunung” daripada zakat Syaichon yang ”hanya” Rp50 juta maupun uang Rp1 miliar yang dibagikan Syekh Pudji untuk fakir. Warga Desa Kebonsari,Kecamatan Sukodadi,Kabupaten Lamongan itu memilih membagikan langsung zakat yang jumlahnya melimpah itu. Dia sama sekali tak khawatir tragedi Pasuruan bakal terulang. Sedikitnya 12.000 dhuafa berbondong-bondong mendatangi rumah Ghaffar, berharap mendapat bagian dari bagi-bagi rezeki bulan suci itu. Mereka tak hanya datang dari Lamongan.Tak sedikit yang datang jauh-jauh dari Gresik, Tuban, Bojonegoro,dan Mojokerto.
Dewasa mendapat Rp50.000 dan anak-anak Rp20.000. Meski zakat baru dibagikan sekitar pukul 10.00 WIB, para dhuafa mulai berdatangan sejak pukul 06.00 WIB. Mereka berkumpul di Lapangan Ponpes Sabilillah,pondok yang diasuh Ghaffar. Makin siang makin berjubel apalagi setelah dhuafa dari daerah lain mulai berdatangan. Sesekali mereka saling dorong, saat dhuafa yang datang belakangan berebut masuk dahulu. Beruntung Ghaffar belajar dari tragedi Pasuruan.Dia mengantisipasi agar masa tak terlalu menumpuk, yang bisa membuat acara amal itu malah bubrah. Dhuafa laki-laki dengan perempuan dibedakan.Yang perempuan didahulukan dan baru dibagikan sekitar pukul 10.00 WIB.Tiga jam kemudian baru pembagian untuk laki-laki. Sebelum masuk ke lapangan ponpes, para dhuafa diberi kupon,yang kemudian ditukarkan dengan amplop berisi uang.
Panitia juga menyediakan tim kesehatan.Puluhan polisi Satpol PP dan para santri dilibatkan untuk mengamankan pembagian zakat. Kendati begitu riak-riak kecil kerap terjadi. Beberapa kaum dhuafa sempat dinyatakan pingsan. Menurut catatan tim medis, sedikitnya enam dhuafa pingsan karena kelelahan. ”Tapi dibandingkan tahun lalu,tahun ini lebih baik. Lebih tertib,” kata Abdul Majid, 42, warga Lamongan yang mengaku setiap tahun mengharap zakat dari keluarga H Ghaffar Ismail itu.
Ghaffar Ismail belum bisa dikonfirmasi. Namun, berdasar informasi dari panitia, pengasuh Ponpes Sabilillah itu membagikan zakat sedikitnya Rp2 miliar.Panitia menyediakan sedikitnya 12.000 amplop. ”Ini sudah tradisi tahunan. Sejak dahulu.Namun, kali ini lebih tertib,” Nur Rohman, salah satu panitia menerangkan. (as)